Harga Tambal Gigi di Tukang Gigi

Harga Tambal Gigi di Tukang Gigi

 





Cepat dan murah. Dua hal itu yang diinginkan masyarakat ketika mereka memerlukan layanan kesehatan. Meski lebih beresiko dibanding ke dokter gigi, jasa tukang gigi dipilih oleh sebagian masyarakat karena alasan waktu dan biaya.

Harga tambal gigi di tukang gigi tentu lebih murah dibanding tambal gigi di dokter gigi. Karena itu, pekerjaan tukang masih tetap laku. Walau sering dikatakan pekerjaannya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara profesi.
Tetapi, pemakai jasa mereka masih saja berdatangan. Maka, pekerjaan tukang gigi masih jalan.

Meskipun tidak seramai dulu. Yakni saat sebagian besar masyarakat belum mengenal kesehatan gigi dan profesi dokter gigi.
Para pemakai jasa tukang gigi juga masih merasa puas dengan hasil mereka dapatkan.
Meskipun pekerjaan mereka mungkin kalah bagus dibandingkan dengan pekerjaan dokter gigi.
Kualitas pekerjaan mereka jauh di bawah dari hasil penanganan dokter gigi.


Tambal Gigi di Tukang Gigi Murah dan Pengerjaan Cepat


Untuk kelas masyarakat kebanyakan, harga tambal gigi atau merapikan gigi di dokter gigi mereka anggap masih mahal.
Padahal, konsumen bawah tetap ingin memperbaiki giginya dengan harga yang murah.
Jika ternyata sekarang sudah ada puskesmas yang memberikan layanan gratis ke mereka yang kurang bisa dengan kartu kesehatan, maka sosialisasinya yang perlu gencar.
Selain harga tambal gigi di tukang gigi yang murah, layanan di tukang gigi cepat.
Ya, karena mereka tidak melakukan pemeriksaan lengkap seperti dokter.
Seorang konsumen di salah satu tukang gigi di Jakarta Barat mengatakan puas dengan penambalan giginya di tukang gigi.

"Saya datang kesini untuk menambal gigi yang berlubang," katanya.
Setelah giginya ditambal, Rozak, konsumen itu mengatakan senang karena sakitnya telah berkurang banyak.
Ketika berada di dalam ruang pemeriksaan dokter, ujarnya, peralatan yang dimiliki oleh tukang gigi langganannya itu mirip di klinik dokter gigi.
Ada kursi yang bisa naik turun, ada peralatan dokter, dll.
Rozak mengaku lebih memilih tukang gigi daripada dokter gigi karena di samping harganya relatif terjangkau, pengerjaan tambal gigi berlangsung cepat.
"Ya di sini cepat, murah lagi. Di dalam sih tadi enggak periksa-periksa. Tinggal ngomong mau diapain. Ya diperiksa sedikit kenapa, ada yang sakit di sebelah mana," kata Razak.


Puas Pemasangan Gigi Palsu dan Pembersihan Gigi di Tukang Gigi


Idah (60), konsumen lain, datang ke tukang gigi untuk mengganti gigi palsunya.
Karena, gigi palsu yang ia gunakan telah berusia dua tahun. Selain itu dia melakukan pembersihan gigi.
Dia mengaku senang melakukan perbaikan gigi di tukang gigi karena biaya lebih murah dan pengerjaannya cepat.
"Jika di tukang gigi langganan saya hanya Rp 150 ribu per gigi," kata Idah.
Apa pekerjaan tukang gigi menyalahi aturan? Ternyata tidak. Ada peraturan pekerjaan tukang gigi.
Dalam peraturan itu disebutkan jika yang dimaksud dengan tukang gigi adalah setiap orang yang mempunyai kemampuan membuat dan memasang gigi tiruan lepasan.
Adapun praktek mencabut gigi dan menambal, tukang gigi memang tidak boleh melakukannya.
Tampaknya, aturan ini yang banyak mereka langgar. Harga tambal gigi di tukang gigi yang murah membuat konsumen lebih memilih datang ke tukang gigi daripada ke dokter.
Menurut drg Haidy Wicaksono di Bekasi, pekerjaan tukang gigi tetap jalan karena murah dan cepat.
Hanya kualitas dan kesehatan dari apa yang mereka lakukan masih sangat rendah.
Menurut Haidy, profesi tukang gigi dan dokter gigi berbeda. Dokter gigi bekerja berdasarkan keilmuan yang mencakup berbagai permasalahan gigi.
Bukan sekedar menambal gigi berlubang atau mencabut gigi.


Perlu Pembinaan Teknis


Seharusnya, pemerintahan memberikan bimbingan teknis ke para tukang gigi, selain pembinaan mengenai etika.
Pada bagian-bagian tertentu dari masalah gigi, tukang gigi mungkin dapat menanganinya sesuai dengan kemampuan teknis yang memadai.
Jadi , supaya hasil pekerjaan tukang gigi berkualitas, maka pemerintah yang membidangi kesehatan perlu mewadahi mereka dan membinanya.
Bukan sekedar menyalahkan, melarang ini melarang itu. Apa lagi lantas mereka tidak boleh berpraktek.
Hakikatnya mereka bukan bersaing dengan dokter. Konsumen mereka berbeda.
Karena itu, supaya tukang gigi juga bisa berkembang dan pekerjaan tetap berjalan tetapi berkualitas, ya pemerintah harus melakukan pembinaan.
Masyarakat pemakai jasa tukang gigi terlindungi dan aman.
Jumlah mereka cukup banyak. Sebab, biaya tambal gigi di tukang gigi atau jasa lainnya yang lebih murah.
Tukang gigi menjadi solusi terbaik untuk mereka. Ya, pekerjaan yang ringan-ringan aja dan resikonya tidak besar.


Berapa lama tambal gigi bisa bertahan?


Ketahanan tambalan gigi dapat berbeda tiap orangnya, tergantung dari banyak faktor. Secara umum, tambalan di gigi dapat tahan lama, bahkan sampai 10 tahun lamanya sebelum akhirnya muncul sedikit perubahan baik dari segi warna atau bentuk.

Namun, pada orang yang tidak bisa menjaga kebersihan rongga mulutnya secara baik, tambalan yang ada di gigi dapat mudah hancur. Benturan dan jenis makanan yang sering dimakan berpendaruh pada kondisi tambalan di rongga mulut.

Bila Anda punya kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur (bruxism), maka tambalan gigi akan mudah terkikis dan rapuh. Keawetan juga dapat dipengaruhi oleh jenis bahan tambal yang dipakai.

Sejauh ini, bahan tambal yang paling tahan lama ialah logam yang terbuat dari amalgam. Namun, bahan itu sudah tidak lagi dipakai karena estetikanya yang kurang baik dan efek samping jangka panjangnya yang kurang menguntungkan.

Bahan tambal yang saat ini paling sering digunakan adalah bahan komposit yang rata-rata masih awet sampai tujuh tahun setelah penambalan atau bahkan lebih tergantung dari kebiasaan orang tersebut menjaga kebersihan mulutnya.



Jenis Bahan Tambalan Gigi


Tambalan gigi atau teeth filling digunakan untuk memperbaiki bentuk gigi yang berlubang atau patah. Selain untuk keperluan kosmetik, tambalan gigi berguna agar fungsi gigi untuk mengunyah dan artikulasi berbicara tetap baik. Ada berbagai jenis bahan tambalan gigi antaranya:

1. Amalgam (perak),

bahan ini banyak dipakai untuk bahan tambalan zaman dahulu karena harganya yang murah dan tahan lama. Tetapi, sudah jarang dipakai saat ini karena warnanya yang tidak sama dengan warna gigi, bisa berubah menjadi kehitaman, dan kontroversi mengandung bahan merkuri.

2. Emas

jenis tambalan ini sangat kuat, bisa bertahan lama dan tidak mengalami korosi. Beberapa pasien lebih suka dengan tampilan gigi emas ketimbang dari bahan perak. Harganya jauh lebih mahal dibandingkan tambalan amalgam.

3. Komposit/resin

memiliki warna mirip dengan gigi normal, lebih mahal dari amalgam, daya tahannya tidak sekuat amalgam dan emas, bisa mengalami perubahan warna menjadi lebih kuning

4. Keramik

lebih kuat dari tambalan komposit, sewarna dengan gigi, tidak mudah mengalami perubahan warna seperti komposit, lebih mahal dibandingkan tambalan komposit, namun daya tahannya tidak sebaik komposit (mudah patah)


5. Glass ionomer


mempunyai daya tahan yang kurang baik, umumnya digunakan pada kasus anak-anak atau untuk mengisi gigi bagian bawah.

 

 

Baca Juga : Kesehatan Gigiku

Comments

Popular posts from this blog

Celana Sepeda Padding Gel

Salep Ambeien Ultraproct

Alat Olahraga Getar